SELAMAT HARI KARTINI

Kebonagung 22 April 2019 10:56:28 WIB

Jakarta - Selamat Hari Kartini! Seperti Bunda tahu, setiap 21 April bangsa kita memperingati hari bersejarah yang merupakan kelahiran Raden Ajeng (RA) Kartini.

Ya, berikut HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, fakta tentang Kartini yang disebut-sebut sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Ia juga dikenal dengan tokoh emansipasi perempuan.

Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Perempuan berdarah priyayi atau bangsawan ini adalah putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah.Ayah Kartini merupakan seorang patih yang kemudian diangkat menjadi Bupati Jepara. Dalam silsilah keluarga, Kartini adalah anak kelima dari 11 bersaudara, dan sebagai perempuan tertua dari semua saudara kandungnya.

Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini mulai tertarik belajar sendiri di rumah. Ia menulis surat untuk teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda.

Kartini juga hobi membaca buku, koran, dan majalan Eropa, yang membuatnya tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Benua Biru tersebut. Keinginannya pun muncul untuk memajukan perempuan pribumi, yang saat itu berada pada status sosial yang rendah.

Dipingit

Kartini diperbolehkan bersekolah di Europese Lagere School (ELS) sampai berumur 12 tahun. Setelah itu, dia harus tinggal di rumah untuk dipingit.

Orang tuanya kemudian menjodohkan Kartini dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah memiliki tiga istri. Keduanya pun menikah pada 12 November 1903.

Meski sudah terikat, Kartini diberi kebebasan dan didukung oleh sang suami untuk mendirikan sekolah perempuan. Sekolah itu dibangun di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang, yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Pada 13 September 1904, Kartini melahirkan putra pertama yang juga semata wayang, Soesalit Djojoadhiningrat. Namun malangnya, empat hari setelah melahirkan, Kartini meninggal dunia di usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Setelah Kartini wafat, sahabatnya di Belanda lalu mengumpulkan surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini pada teman-temannya di Eropa. Tulisan Kartini kemudian diterbitkan dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.

Sumber: https://www.haibunda.com/parenting/20190421082540-62-38764/dear-bunda-simak-yuk-10-kutipan-inspiratif-dari-ra-kartini

Komentar atas SELAMAT HARI KARTINI

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License