Website Desa Wisata Kebonagung

pelayanan kebonagung 03 Juli 2019 20:33:05 WIB

Desa Kebonagung merupakan salah satu rintisan desa wisata di kabupaten Bantul, berdiri pada tahun 1999. Dengan unggulan yang disajikan adalah Potensi Wisata Pendidikan Pertanian dan Budaya. Meskipun dikenal dengan wisata tani desa wisata Kebonagung juga mempunyai beberapa paket wisata.

Paket Wisata :

  • Pertanian [Harga : Rp. 50.000,00] 

Kegiatan bertani, seperti membajak sawah, menanam padi dan memanen padi, sehingga peserta dapat praktek langsung dan memiliki pengalaman menjadi seorang petani di Desa.

 

  • Membatik Kain [Harga : Rp.70.000,00]

 

Kegiatan membatik pada bidang selembar kain sesuai dengan motif yang diminati. Batik adalah salah satu budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, dengan menggunakan malam, pewarna kain dan canting yang sudah disiapkan petugas Desa Wisata Kebonagung, peserta dapat praktek langsung membatik tulis dengan media kain ukuran 50 cm x 50 cm dengan bimbingan orang yang sudah ahli dalam hal membatik. 

 

  • Cetak Gerabah [Harga : Rp. 50.000,00]

 

Kegiatan membentuk suatu benda yang diinginkan dengan menggunakan bahan baku tanah liat dan pasir. Peserta dengan bimbingan seorang pengrajin gerabah dapat membuat benda.

 

  • Mewarnai topeng [Harga : Rp. 70.000,00]

 

Kegiatan membatik dengan media kayu dengan motif yang diminati. Kerajinan batik kayu hanya menghias media kayu tanpa harus membentuk kayu tersebut.Benda yang bisa dihias dengan motif batik untuk media kayu ini sangat bermacam-macam seperti hiasan, pernak-pernik, topeng, dll.

 

  • Menghias/melukis Caping [Harga : Rp.70.000,00]

 

Kegiatan mewarnai caping dengan cat warna yang sudah disiapkan oleh petugas.

 

  • Karawitan [Harga : Rp. 60.000,00]

 

Kegiatan wisatawan akan diberi pelajaran dalam memainkan alat musik gamelan yang merupakan alat musik tradisional Jawa.

 

  • Rias Janur [Harga : Rp. 40.000,00]

 

Kegiatan wisatawan membentuk janur (daun kelapa) menjadi suatu bentuk yang diinginkan seperti bentuk keris, topi, dll.

 

  • Bersepeda santai [Harga : Rp. 50.000,00] 

 

Kegiatan berkeliling desa Kebonagung dengan menggunakan sepeda, namun juga ditawarkan bila wisatawan ingin menyusuri lintasan lain ataupun Obyek wisata terdekat yakni Makam Raja Imogiri, dipandu oleh pemandu wisata.

 

  • Permainan Anak Desa Tempo Dulu [Harga : Rp. 40.000,00]

 

Kegiatan wisatawan memainkan permainan anak tempo dulu yang dirasa pada zaman sekarang sudah tidak dikenal karena kecanggihan permainan dengan teknologi canggih. Permainan itu antara lain gobak sodor, enggrang, batok kelapa,dll.

 

  • Api Unggun Sambil Bakar Jagung [Harga : Rp. 40.000,00] 

 

Kegiatan wisatawan menikmati indahnya malam di Desa wisata Kebonagung dengan dilengkapi api unggun dan menikmati jagung bakar yang dimasak wisatawan.

 

  • Memancing [Harga : Rp. 50.000,00] 

 

Kegiatan memancing dilaksanakan di area Desa wisata Kebonagung dengan hasil tangkapan ikan yang akan didapat adalah ikan lele, ikan mas, ikan bawal,dll.

 

  • Proses Pembuatan cemplon [Harga : Rp.40.000,00] 

 

Kegiatan wisatawan mengetahui dan praktek langsung membuat apem, makanan tradisional.

 

  • Gejog Lesung [Harga@ : Rp.50.000,00/Rp.800.000/rbg] 

 

Kegiatan wisatawan berlomba memainkan lesung dengan berirama, biasanya dilakukan 10 orang peserta.

 

  • . Outbond [Harga@ : Rp.180.000,00]

 

Kegiatan permainan yang menggerakan motorik dan memacu adrenalin para wisatawan yang ikut serta.

 

  • Homestay [Harga@ : Rp.160.000,00] 

 

Homestay di Desa Kebonagung di resmikan tanggal 6 November 2007 oleh Tahzbir, SH, M.Hum, Kepala BAPARDA Provinsi DIY Daya tampung Homestay bisa mencapai 500 peserta yang tersebar di Desa Kebonagung dan sekitarnya, namun yang aktif dan siap dipakai kapan pun hanya 30 rumah dan dapat menampung 200 Orang wisatawan.

 

  • Genduri [Rp. 60.000,00] 

 

Merupakan paket wisata dengan menyajikan makanan tradisional (nasi tumpeng, ayam ingkung, Nasi uduk/gurih, sambal, lalapan dan Buah-Buahan sebagai sesaji) dikemas dengan tradisi jawa dan kearifan lokal dan merupakan ungkapan rasa Syukur kepada Tuhan yang telah memberikan keselamatan.  

 

  • Keliling Desa Dengan Kereta Kelinci [@Rp.800.000,00 ]

 

Menikmati suasana keliling desa dengan naik kereta kelinci, Mengunjungi Museum tani Jawa,Melihat Produksi pembuatan Peyek, dan menuju Makam Raja- raja Mataram.

 

  • Menari ( @Rp. 70.000 )/ 800.000

 

Pada paket ini tamu kita berikan tentang edukasi dan praktik menari sampai paham gerakan lenggang lenggong nya sehingga mereka nanti paham dan bisa menari sendiri.

 

Sejarah Kebon Agung

Awalnya, wilayah Kebonagung menjadi bagian dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Lalu, dengan adanya Perjanjian Giyanti maka wilayah Mataram terpecah menjadi dua wilayah maka Kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua. Pada masa sebelum muncul Perjanjian Giyanti wilayah Kebonagung merupakan bagian penting dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kebonagung merupakan wilayah penyangga pangan bagi Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Disamping itu, Kebonagung juga digunakan sebagai tempat pembuangan atau pengasingan bagi garwa selir Raja Surakarta. Dalam bahasa Jawa pengasingan ini lazim disebut dengan istilah dikebunkan. Oleh karena karena proses pengebonan itu terjadi di tempat yang agung, maka sejak itulah wilayah tersebut dikenal dengan nama Kebonagung.

Sesuai Perkembangan zaman pusat pemerintahan dipindahkan dari kampung Tlogo ke kampung Kanten menempati bekas pasar Kanten, dan sejak saat itu administrasi pemerintahannya digabungkan dengan kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta yaitu pada tanggal 25 Juni 1965. 

Kebonagung mempunyai arti kebon yang subur dengan harapan bahwa masyarakat di wilayah Kalurahan Kebonagung dapat hidup sejahtera memanfaatkan lahan tanah yang subur tersebut.

Obyek wisata utama yang ditawarkan di Kebon Agung ialah Bendung Tegal, yang merupakan bendungan yang membentang di aliran sungai Opak. Bendung Tegal diresmikan oleh Pemerintah pada tahun 1997. Namun, potensi wisata bandung tegal sendiri baru mulai dikembangkan sebagai objek wisata baru dimulai sejak tahun 2000. Sedangkan, desa ide desa wisata kebon Agung, digulirkan pada tahun 2003.
Sejak tahun 2003 tersebut dimulailah upaya-upaya untuk merintis keberadaan desa wisata Kebon Agung, melalui penyediaan berbagai fasilitas pendukung Desa wisata Kebon Agung, dengan tetap mempertahankan Bendung Tegal sebagai obyek wisata utama. Berdirinya Desa Wisata ini didorong oleh:
1. Tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang mencukupi
2. Bendung Tegal yang dibangun di wilayah Desa Kebonagung
3. Keinginan menambah pendapatan

Desa Wisata Kebon Agung dibangun dengan berwawasan pendidikan dan pertanian. Adapun pertimbangan yang mendasari berdirinya desa wisata :
I. Adanya lahan pertanian yang cukup
II. Pertanian tradisional yang masih terjaga dengan baik
III. Kurangnya pemahaman proses bertani kepada generasi muda, terutama dari perkotaan.
Pada tahun 2006, kegiatan Desa wisata kebon Agung dihentikan karena terkena gempa yang melanda wilayah Bantul, Yogyakarta. Hampir sebagian rumah penduduk ( berarsitektur rumah adat jawa ) hancur dan musnah. Namun, saat ini telah dibangun sarana rumah tahan gempa dan homestay yang dapat mendukung wisata Desa Kebon Agung.

Para Lurah Desa Kebonagung semenjak berdirinya Desa Kebonagung

 

NO

Nama

Masa Jabatan

Keterangan

1

R. Pawiroredjo

Periode tahun 1924 – 1966 

Lurah Pertama

2

Sudi Atmodjo

Periode tahun 1966 – 1995 

Lurah Ke dua

3

Kristya Bintoro

Periode tahun 1995 – 2004 

Lurah Ke tiga

4

Eka Supriyadi

Periode tahun 2005 – 2015

Lurah Ke empat

5

Marjiyem

Periode tahun 2016 – sekarang

Lurah Ke lima

 

Wilayah Desa Kebonagung

Desa Kebonagung salah satu dari 8 desa yang ada di Kecamatan imogiri yang terletak kurang lebih 5 km kearah Timur Kabupaten Bantul, Desa Kebonagung mempunyai wilayah seluas 183,1105 ha dengan lahan pertanian seluas 117,670 ha, dan 70,435 ha sisanya digunakan sebagai lahan perumahan, dll. dengan jumlah penduduk : ± 5452 jiwa dengan jumlah kepala keluarga : ± 2121. Kebonagung berbatasan dengan Desa Karang Talun di sebelah utara, Desa Karangtengah di sebelah timur, Desa Sriharjo di sebelah selatan, dan Desa Canden di sebelah barat.

Adapun Desa Kebonagung dibagi menjadi 5 (lima) dusun, sebagai berikut:

  • Dusun Mandingan
  • Dusun Kanten
  • Dusun Kalangan
  • Dusun Jayan
  • Dusun Tlogo

 

Adapun Orbitasi, waktu tempuh dan letak desa / kelurahan :

 

No

Jarak dari Desa Menuju Ke

Jarak (km)

Waktu Tempuh (menit)

1

Jarak ke ibukota Kecamatan

2

5

2

Jarak ke ibukota Kabupaten/

Kotamadya

8

15

3

Jarak ke ibukota propinsi

17

40

Sumber data : Profil Desa Kebonagung, Tahun 2018

 

Panorama / Obyek Wisata

Wisatawan dapat menikmati berbagai panorama/ obyek wisata di Desa Wisata Kebon Agung yaitu :

  1. Bendung Tegal
  2. Rumah Limasan
  3. Rumah Joglo
  4. Kegiatan pertanian : pemupukan sistem S.R.I

 

Aktivitas Wisata di Kebon Agung


Kegiatan wisata yang dikembangkan di Desa Kebon Agung, ditujukan untuk :
1. Menambah ketertarikan wisatawan terhadap kesenian, budaya dan makanan tradisional yang sudah ditinggalkan dan mungkin dilupakan antara lain dengan adanya kegiatan :
• Kesenian Gejog Lesung
• Seni keprajuritan
• Seni Karawitan
• Seni Batik
• Kenduri, Bancaan
2. Memberikan pengetahuan, dan ketertarikan wisatawan mengenai kegiatan pertanian, yaitu dengan kegiatan warga desa dan merasakan kehidupan warga desa yaitu dengan cara menginap di rumah warga/ homestay.
Selain itu, juga terdapat kegiatan lain yang dapat dijadikan alternatif wisata di Desa Kebon Agung, yaitu:
1. Kelompok Budidaya Ikan
2. Kolam Pemancingan
3. Kelompok Ternak Kambing

Sumber : https://desawisatabantul.com/desa-wisata-kebonagung/

Komentar atas Website Desa Wisata Kebonagung

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License